Kulonprogo, sebuah kabupaten yang terletak di sebelah utara Kota Yogyakarta, akan segera menjadi bagian dari jaringan jalan tol Solo-Jogja-Bandara Internasional Yogyakarta (YIA). Pembangunan jalan tol ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan kemudahan dan aksesibilitas transportasi di wilayah tersebut.

Dalam rencana pembangunan jalan tol ini, terdapat tiga pintu gerbang (exit-entry toll) yang akan disediakan di Kulonprogo. Selain itu, jalur tol ini juga akan terhubung dengan jalur tol Jogja-Bawen-Cilacap yang membentuk satu kesatuan sistem jalan tol yang luas. Hal ini akan memudahkan mobilitas dan mengurangi hambatan lalu lintas antara Solo, Jogja, dan Kulonprogo.

Proses finalisasi pembangunan jalur tol di Kulonprogo sudah memasuki tahap akhir. Pemkab Kulon Progo telah berhasil memenuhi keinginan mereka dengan adanya tiga exit toll. Salah satu exit toll akan mengarah ke Kota Wates Baru, yang menjadi rencana pemindahan ibu kota kabupaten tersebut. Sementara dua exit toll lainnya akan menuju Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sentolo dan Bandara YIA.

PT Jogjasolo Marga Makmur, perusahaan yang bertanggung jawab atas pembangunan jalan tol ini, menargetkan agar jalan tol Solo-Jogja-Bandara Internasional Yogyakarta dapat beroperasi pada akhir tahun 2025 atau paling lambat awal 2026. Pembangunan jalan tol ini merupakan proyek strategis nasional yang akan memberikan dampak positif bagi pembangunan infrastruktur di wilayah Kulonprogo.

Pada tahap awal, pembebasan lahan untuk pembangunan jalan tol diperkirakan akan selesai pada akhir tahun 2023. Jalan tol ini akan melintasi enam kecamatan/kalurahan dan 17 desa/kelurahan di Kabupaten Kulon Progo. Beberapa kecamatan yang dilalui antara lain Sentolo, Nanggulan, Pengasih, Wates, Temon, dan Kokap. Pembangunan jalan tol ini akan memberikan manfaat signifikan bagi masyarakat, terutama dalam mempersingkat waktu perjalanan menuju Bandara Internasional Yogyakarta.

Dalam beberapa tahun terakhir, kemacetan lalu lintas menuju bandara telah menjadi keluhan utama masyarakat. Dengan adanya jalan tol ini, waktu perjalanan yang biasanya memakan waktu 2-3 jam dapat dipersingkat menjadi hanya 30 menit. Hal ini akan memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi para pengguna jalan yang ingin mencapai bandara dengan cepat dan lancar.

Namun, dalam pembangunan jalan bebas hambatan ini, perlu diperhatikan juga dampaknya terhadap lingkungan sekitar. Pembangunan jalan di atas tanah yang melintasi sungai dan saluran air membutuhkan perhatian khusus agar tidak mengganggu kelestarian lingkungan. Oleh karena itu, penting bagi pihak terkait untuk melakukan persiapan yang matang dan memperhatikan faktor lingkungan sejak awal pembangunan.

Penjabat Bupati Kulonprogo, Tri Saktiyana, menyampaikan pentingnya kesiapan dalam pembangunan jalan tol ini agar tidak menimbulkan gangguan lingkungan di masa mendatang. Dengan memperhatikan aspek lingkungan sejak awal, diharapkan dampak negatif terhadap aliran sungai dan ekosistem sekitarnya dapat diminimalisir.

Selain itu, pembangunan jalan tol ini juga akan memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi wilayah Kulonprogo. Dengan adanya akses yang lebih baik, KEK Sentolo dapat berkembang lebih pesat dan menarik investasi baru. Hal ini akan membuka peluang lapangan kerja baru dan meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.

Tak hanya KEK Sentolo, Bandara Internasional Yogyakarta juga akan menjadi penerima manfaat utama dari pembangunan jalan tol ini. Dengan akses yang lebih cepat dan lancar, para wisatawan dan pengunjung bisnis dapat dengan mudah mencapai bandara. Ini akan meningkatkan potensi pariwisata dan perdagangan di wilayah Yogyakarta, serta memberikan dorongan pada sektor ekonomi di sekitarnya.

Pembangunan jalan tol Solo-Jogja-Kulonprogo ini juga sejalan dengan upaya pemerintah dalam memajukan sektor pariwisata di Indonesia. Dengan adanya infrastruktur yang baik, wisatawan akan lebih tertarik untuk mengunjungi Yogyakarta dan mengeksplorasi keindahan alam serta kekayaan budaya yang ada.

Dalam upaya memenuhi kebutuhan masyarakat, Pemerintah Daerah Kulonprogo juga berkomitmen untuk terus memperbaiki sarana dan prasarana pendukung. Diharapkan dengan adanya jalan tol ini, pelayanan publik, kesehatan, dan pendidikan di wilayah tersebut akan semakin baik dan mudah diakses.

Secara keseluruhan, pembangunan jalan tol Solo-Jogja-Kulonprogo membawa harapan baru bagi wilayah Kulonprogo. Selain meningkatkan konektivitas dan mobilitas, pembangunan ini juga diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi, pariwisata, dan kesejahteraan masyarakat setempat. Dengan perencanaan yang matang dan perhatian terhadap aspek lingkungan, pembangunan jalan tol ini diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang dan menjadi simbol kemajuan bagi Kabupaten Kulonprogo.

Imbas positif dari pembangunan ini adalah harga tanah sekitar yang langsung melonjak naik, tapi hal ini hanya berimbas di lokasi sekitar, namun tentunya kenaikan harga tanah ataupun properti pasti akan naik ke area lain karena kemudahan akses ini. Jadi, kalau kamu berencana membeli rumah di sekitaran perbatasan Kulon Progo, seperti Daerah Bantul maka lebih baik segera untuk melakukan pembelian sebelum tol diresmikan dan beroperasi normal, karena setelah tol diresmikan properti akan naik, belum lagi pembangunan kampus yang baru seperti UKDW dan UIN Yogyakarta yang mulai membangun di area Bantul.

Kalau kamu berencana untuk membeli rumah, maka salah satu cara untuk mendapatkan harga yang termurah adalah temukan developer yang terpercaya dan mengenal area tersebut sudah lama dan memiliki proyek yang sukses di area tersebut, salah satu developer yang sudah menggarap area Bantul lebih dari 11 tahun adalah PT Solusindo Jitu dengan proyek yang telah habis terjual lebih dari 19 proyek di Jogja selatan ini.

Kalau kamu masih ragu membeli rumah dan perlu konsultasi, PT Solusindo Jitu bersedia membantu kamu untuk mencari rumah yang sesuai dan gratis. Kilk link berikut ini untuk mendapatkan informasi detailnya: Hubungi Kami